Tagged

•6 April 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar

Hayyyeuhhh….lama tak berselancar di dunia maya, eh,sekalinya lg iseng buka2 blog Pippy malah kena tag ^^;

Tapi bolehlah, udah lama enggak posting soalnya.

Okay, here’s the rule :

Use Google Image to search the answers to the questions below. Then you must choose a picture in the first page of results, and post it as your answer. After that tag 7 people.

::the age of next birthday::

kepingan hidupku merangkai diri yang kini berpijak di bumi selama itu

kepingan hidupku merangkai pribadi yang mencerminkan berapa lama pijakan kakiku di bumi ^v^

::place i’d like to travel::

mekkah

Bismillah…

venice

Venesia…Kapan ya bisa ke situ?

::a favourite place::

pintu

room sweet room…bisa bebas melepas letih dan membangun semangat baru

::a favourite food::

cilok

hehehe…cilok itu cheewy…

gulas

gula asem….seeeegar

susu-coklat

susu coklat,,,teman multiguna. klo g bisa tidur atw klo mw begadang

::a favourite thing::

buku-buku

tumpukan buku…wow…mau?mau?mau?mauuu!!!

::nickname i had::

cypha

haduh…bawa-bawa brand orang. Maaph ya,abis yang muncul yg ini ^^;

::a favorite color::

warna

semua warna yg ada di gambar itu

::college major::

itb-logo

::name of my love::

anggrek

namanya Mai, tapi sekarang masih kecil sih…

::a hobby::

footprint

jalan-jalan….ampe nyasar..

::a bad habit::

simpan rapat2

simpan rapat2

hehe…malu ah. Masa bilang2

::my wish list::

piring-kosong

semua org menghabiskan makanannya. ada barakah dalam makanan. Hal besar dimulai dari hal kecil.

tatanen

usaha pertanian yang terintegrasi

haji

ohoho…naik haji dong

utan

jalan-jalan dan tracking ke hutan

skul

bikin sarana pendidikan murah….gratis malah

batubata

bagian dari batu bata peradaban yang kokoh

jalan

senantiasa istiqamah dalam jalan yang Allah ridhai. Aamiin…

oke, sekarang tag 7 orang:

1. Ani Bi

2. Kynoy

3. Okta Bi

4. Risa, SE ^^

5. impblisnot

6. Mbah (yg ngerasa ngaku…!!!)

7. Mail

Tersandung I

•6 Februari 2009 • 4 Komentar

Dalam sebuah perjalanan menyusuri jalan setapak di sebuah desa…

jalan berbatu

“Syifa, awas…….” Kata-kata berikutnya tidak jelas terdengar. Itu teman saya sudah jalan di depan. Jaraknya cukup jauh, jadi suaranya tidak jelas terdengar. “Apa….?” Sambil menempelkan tangan di samping kepala (pertanda tidak terdengar), saya berjalan mendekat dengan langkah cepat. Lho….teman-teman saya malah kelihatan lebih panik sambil menunjuk-nunjuk ke arah jalan. “Apa sih?”

Pandangan yang terfokus pada mereka, membuat saya tidak melihat apa yang mereka tunjuk. Saat semakin dekat, tahu-tahu….BUKK!!…sebuah batu menyandung kaki x_x (bagaimana rasanya? Ohoho, jangan ditanya..) Rasa sakit di kaki membuat saya melihat ke bawah. Masya Allah, ternyata banyak kotoran sapi yang tercecer. Alhamdulillah, jadi terlihat dan tidak terinjak.

….

Saat tersandung, sakit memang, tapi ada yang lebih bermakna dari itu, yaitu kesadaran. Kesadaran akan bahaya (atau hikmah) yang mungkin ada di sekitar kita. Dalam kehidupan ini, dalam jalan ikhtiar, kerapkali kita temui “batu sandungan.” Ada rasa pedih saat tersandung, namun kemudian kita tersadarkan pada sudut pandang yang berbeda. Memandang lebih luas dari fokus awal pandangan. Mungkin kita jadi tersadar ada hal yang lebih layak diperjuangkan daripada tujuan sebelumnya. Mungkin kita harus berhenti sesaat untuk mengevaluasi langkah sebelumnya dan memantapkan ayunan langkah ke depan. Saat kau temui luka, tak berarti Allah tak sayang padamu. (bukankah Allah Maha Lembut yang Maha Tahu?) Melainkan agar semakin kau rasakan saat Ia mendekapmu dengan kasih sayangNya.

“Nah itu dia, Syif, kita mau ngasih tahu. Awas jangan ke sini, banyak kotoran sapi tercecer di jalan.” ^^;

Pelangi dan masa kecil

•22 Januari 2009 • 2 Komentar

Pelangi..pelangi…alangkah indahmu

Merah…kuning…hijau…di langit yang biru

Hahaha….

Dua anak SD di depan tertawa-tawa asyik setelah selesai menyanyikan lagu “Pelangi”. Soalnya mereka nyanyi sambil nunjuk-nunjuk pakaian para penghuni angkot. Satu anak masih mengenakan pakaian seragam SDnya, celana merah. Anak satu lagi sudah ganti baju, kaos bebas dan celana kuning. Mereka diantar seorang bapak berjaket biru. Lengkap? Belum, hijaunya mana? Haha….itu saya yang pakai rok hijau. Jadi saat nyanyi, mereka nunjuk celana merah SD, celana kuning, rok hijau saya, dan jaket sang bapak.

Saya perkirakan mereka kelas 2 atau 3 SD. Lucu, rasanya sudah lama saya enggak dengar lagu anak-anak yang dinyanyikan anak-anak. Kebanyakan anak-anak sekarang nyanyi lagu orang dewasa. Iya lah, emang lagu anak-anaknya juga enggak ada. Kenapa ya? Kurang memberikan profit mungkin? Atau isinya yang katanya masih perlu diperbaiki? Kemarin pas lagi hobi nyanyi lagu “Bintang Kejora” (hayooo…ada yang masih hafal g? hehe g wajib kok) eh,,,dibilang separatis, padahal lagu itu diajarin pas di SD yang masih hobi upacara.

Tebak….ini huruf apa?

Perhatian yang sempat teralihkan, kembali pada dua anak itu. Kali ini mereka sedang main tebak-tebakan huruf. Bergantian mereka menggoreskan jarinya ke punggung temannya membentuk huruf. Terus nanti temannya harus nebak, itu huruf apa. Hyaa…mereka heboh berdua, meski sesekali bapaknya ikut tertawa dan menebak. Permainan anak. Ya, permainan anak. Anak-anak sekarang sukanya main apa ya? Di tengah semakin menyempitnya lahan, terutama daerah perkotaan. Apa mereka lebih suka main sepak bola di layar TV? Atau congklak di komputer? Hmm….g segitunya mungkin. Yang jelas masa kecilku sangat indah, masih banyak lapangan yang bisa dipakai lari-lari, masih banyak capung buat ditangkap, masih banyak ikan kecil buat dipancing terus dibakar dan dimakan sama-sama. Hehe…saking indahnya jadi masih kebawa-bawa, masih hobi manjat pagar sampai sekarang =p

Iya tuh, kegiatan yang butuh gerak motoris kasar harus banyak diberikan saat masih kecil. Soalnya terasa sangat berbeda klo dilakukan saat ini. Baru bermain boy-boyan sebentar aja (tapi penuh semangat, jongkok-berdiri-lari) pegelnya bisa sampai 3 hari. Sekarang mah saatnya berolah raga yang relatif konstan tapi lama atau kontinyu.

“Pak, nanti kita naik ojeg aja ya. Kakinya pegel..” pinta salah seorang anak pada bapaknya itu. Bapaknya hanya mengangguk. Kebetulan mereka berhenti di tempat yang sama dengan saya. Begitu turun, kedua anak itu langsung lari-lari, manjat dinding pembatas jalan dan menunggu bapaknya di atas tembok itu. “Haha…lagi pegel ya,De?”

(special thanks to my parents, sodara2, teman2, dan tetangga atas masa kecil yg indah)

5 Preman Berbulu Angsa

•16 Januari 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sejak pertama kali pindah ke daerah ini, sudah ada sekelompok preman yang kerap kali berlalu lalang di sekitar permukiman. Kehadiran mereka seringkali membuat khawatir siapa saja, terutama anak kecil dan perempuan. Awalnya sih hanya ada 3, tetapi sekarang ada tambahan 2 anggota baru. Jumlahnya jadi 5.

Setiap pagi mereka pasti berlalu lalang di jalan masuk permukiman. Berjalan beriringan memenuhi ruas jalan sambil bersuara nyaring dan mengenakan bulu angsa. Bulu angsa? Ya iyalah, mereka memang 5 ekor angsa yang mengerikan. Bagaimana tidak mengerikan? Bahkan terhadap motor atau mobil pun mereka bertahan, mengeluarkan suara nyaring, lalu merendahkan kepalanya sambil mengatup-ngatupkan paruhnya, apalagi terhadap pejalan kaki. Sangat tidak direkomendasikan untuk berpapasan dengan mereka.

Namun suatu hari, waktu memberiku kesempatan berpapasan dengan mereka. Saat itu hari sedang hujan, jalan yang becek tidak memungkinkanku mencari jalan lain menuju rumah selain jalan utama yang biasa menjadi daerah jajahan 5 angsa preman itu. Alhamdulillah, ada payung yang bisa digunakan sebagai senjata. Kukibas-kibaskan payung di depan, tak peduli hujan yang jatuh mengguyur. Seekor angsa yang dominan sempat memberikan perlawanan dengan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, mengibas-ngibaskan sayapnya, dan bersuara nyaring, tapi akhirnya ia mundur teratur dan aku bisa sampai rumah dengan selamat.

Pertemuan kedua. Kali ini cuaca cerah, tidak ada payung yang bisa dijadikan senjata. Haduh, Masya Allah, sempat panik. Segera kuingat, untuk mengancam musuhnya, beberapa hewan membuat tubuhnya lebih besar atau lebih tinggi. Akhirnya aku mengangkat kedua tanganku dan menggerak-gerakkan di samping badan, eh, ternyata 3 ekor angsa mendekat, merendahkan kepalanya, sambil mengatup-ngatupkan paruhnya. Hyaa,,,mereka tidak takut. Ya sudah, daripada disosor angsa lebih baik berjalan balik mencari jalan memutar. Belum sempurna badanku berputar 180 derajat, terdengar suara, “Neng, mau lewat?” Oho, rupanya ada tetanggaku. Tanpa menunggu jawaban, ia langsung menghalau angsa itu. Hanya dengan mengayunkan tangan dan berseru, “Hus….Hus…!!!” gerombolan si Angsa mundur teratur. Wah, subhanallah, padahal tinggi tetanggaku tak lebih tinggi daripadaku, berarti masalahnya bukan pada penampakan yang lebih tinggi atau lebih besar. Tapi lebih pada keberanian yang berasal dari hati. Eiya, lupa bilang, “Hatur nuhun, A.”^^

Pertemuan ketiga. Kali ini, tidak ada payung dan tidak ada orang yang bisa membantu. Hanya ada mereka, aku, dan keberanianku. Yup, saatnya menguji sejauhmana keberanianku. “Hooong…!!!” mereka bersuara nyaring melihat kedatanganku. Bismillah. Posisiku semakin dekat dan aku tak akan mundur. Aku melangkah maju sambil mengentak-entakkan kaki, mengayunkan tangan, dan berseru, “Hush…hush…”. Melihatku bergerak maju, 2 angsa mundur ke belakang berbalik badan, 2 angsa lagi mundur, tapi tidak berbalik. 1 angsa bertahan, malah bergerak maju. 2 angsa yang awalnya mundur malah jadi ikut maju. Semua berada pada formasi siap menyerang, kepala yang direndahkan, posisi nyosor. Aaah…aku tidak boleh takut!!! Aku berjalan menyamping, sambil berusaha menunjukkan bahwa aku bukan ancaman. Setelah berhasil perlahan menggiring angsa untuk bertukar posisi di jalan, sampai aku bisa menuju bagian jalan yang ku inginkan, aku berbalik dan melenggang penuh kemenangan. Haha….Alhamdulillah, dapat pelajaran hari ini. Seringkali permasalahan muncul dari dalam diri, namun kita juga yang membatasi kemampuan sendiri dalam menyelesaikannya.

Tunjuk Satu Bintang

•16 Januari 2009 • 3 Komentar

Rasulullah SAW bersabda,

“Sahabat-sahabatku seperti bintang, ikutilah salah satunya maka kau tidak akan tersesat.” (Hadits)

Berikut salah satu hadis yang saya ingat dan menjadi kesukaan. (Jika ada yang tahu perawinya, tolong kasi tahu ya, jazakallah).  Subhanallah, kesannya begitu mendalam. Sejarah mencatat barisan sahabat di samping Rasul saat Rasulullah SAW berjuang. Dan hadis tersebut mengungkap, beragam karakter dapat diakselerasi mencapai kekuatan yang optimal.

Penghuni syurga nanti tidak hanya orang yang berkarakter berani, keras, dan cerdas seperti Umar, tapi juga bagi orang yang lembut dan dermawan seperti Abu Bakar. Pemalu seperti Usman. Kuat dan cerdas seperti Ali bin Abi Thalib. Loyal seperti Anas bin Malik. Anggun seperti Ibunda Khadijah. Mandiri seperti Zainab. Ceria seperti Aisyah. Kuat seperti Khansa. Dan masih banyak lagi sahabat dan shahabiyyah lain.

Aah,,,parah. Hal yang terlebih dahulu saya sadari setelah membaca Naruto daripada membaca shirah. Ya, mungkin memang harus seperti ini jalannya. Saya harus menyadari dulu Naruto yang memiliki kekuatan genjutsu, sama kuat dengan Rock Lee yang jago taijutsu, dan diimbangi oleh Shikamaru yang lebih mengandalkan strategi (^_^)

Yuu….tunjuk satu bintang. Meski mungkin tidak dapat sampai pada tempat yang dituju, namun arah kita sudah benar, insya Allah. Lalu biarlah Allah saja yang menilai.

Wallahu a’lam bish shawwab

Thanks for pimp my blog

•16 Januari 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar

Postingan special bwt Pippy

Sebelumnya pernah punya blog, tapi karena suatu hal, saya kehilangan semangat untuk itu. Kemudian hari demi hari berlalu meninggalkan banyak kesan. Kata demi kata berbaris rapi meminta ruang lebih untuk muncul, tak hanya dibagi bersama Dy, To, Ping, Hiko, dan Jola, semuanya nama-nama diaryku (ssst…tapi untuk beberapa hal, mereka tak ada duanya).

Terus, mulai deh buat blog. Baru namanya aja. Dan Pippy yang bantu bebenah blog ini, sehingga tampilannya enak dilihat seperti ini. Thanks,Sist.

Takjub, liat Pippy klik sana-sini cepet banget. Jreeeng…jadi deh, lengkap dengan bintang kecilnya yang kusuka. Nuhun, Py.

I’m ready to start….

Pembukaan

•4 Januari 2009 • 2 Komentar

Bismillah….

Alhamdulillah, jadi juga punya blog. Beda dengan sebelumnya kan ^^….Insya Allah, akan senantiasa diperbaiki. Sebagaimana diri kita yang senantiasa berusaha terus memperbaiki diri sendiri.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr: 1-3)

Semoga kita semua tidak termasuk ke dalam golongan orang yang merugi. Jadi….jangan ragu untuk berbagi dan saling mengingatkan di sini ya. Karena Allah menitipkan bibit kebaikan pada diri kita, yuk kita jaga dan pupuk bersama. Syurga g akan rame kan, klo cuma ada sedikit orang (hehe,,,pede banget masuk syurga).

Berharap bersama kalian menuju dan tetap berada dalam ridhaNya